31/10/07 hari I di makassar.

Kesan pertama bikin
tabbangka. Kaget. Keluar bandara Hasanuddin, Masuk tol yang lagi dibangun, dihadang macet ruar biasa. Mandai sampai Hotel Lestari di Karunrung 3 jam perjalanan. Wah.. sudah mau menyamai Jakarta saja macetnya. Untungnya kegerahan terbayar oleh layanan hotel menengah yg lumayan menyenangkan, ckp mereduksi kekagetan di jalan tadi. Namun mlmnya kembali kaget melihat cafe2 losari yg menghilang. Kata Daeng Basri penjual pisang epek, café2 itu dipindah ke Pantai Laguna, sebelah Losari. Ya sudahlah, akhirnya mkn di resto, yg jg ternyata tdk enak.
Paccena..
Hari 2. Menghadiri nikahnya adik di al markaz al islami, ketemu keluarga, bercanda dan menelusuri kota yg lalu lintasnya semrawut dn puanass nan gerah. Dimana enaknya Makassar? Belum tau. Wisatanya jadi wisata Mall to Mall saja.
Nongkrong di Mal Panukkukang, bungkus JC0 selusin, beli obat batuk buat anak lantas pulang tidur. Kali ini di rumah tante di perumnas Antang. Agak pinggir kota, namun suasananya lumayan tenang, damai.
Hari 3, rencana ke MTC Karebosi, beli charger gadget dan entah apa yang menarik nantinya. Belum juga jam 8 pagi, ada panggilan mendadak harus balik ke balikpapan. Urusan yang tidak bisa ditunda. Ammppuunnn DJ...
Tanpa mandi, bungkus koper, panggil taksi dan cabut. Sopir taksi sudah merasa dirinya Samy Naceri yang main di film Taxi. Ngebut, dari Antang sampai bandara cukup 30 menit. Thenkyu om Samy..
Di loket merpati, ternyata Cuma ada 1 tiket yang tersedia. Ibu petugas tetap bersikukuh ngasih 1 tiket saja meski sdh dibujuk dgn rayuan paling maut. Yah.. apa boleh buat, anak istri terpaksa balik lagi ke Makassar dan sy plg ke balikpapan.
eh.. btw, siapa ya yang bakal naik jadi gubernur? Kelompok ASMARA, SAYANG atau justru No 2 the rookie?. Ah.. peduli amat lah.
Inilah liburan yang paling kacau. Menyebalkan dan sangat tidak menyenangkan...