
Padahal menurut pedoman Rule of Nine, yang jadi pedoman penentuan derajat luka bakar, wanita ini menderita luka bakar derajat 2 sekitar 80%. Peluang infeksinya besar dan peluang survivalnya tidak tinggi. Perawatannya pun harus intensif di ICU.
Pasien ini diantar keluarganya dan berasal dari Penajam, wilayah seberang Balikpapan.
Usut punya usut, ternyata wanita ini membakar diri karena kesal pada anak dan suami yang dianggap tidak memperdulikannya. Dan perhatian itu penuh memang akhirnya didapatkannya meski dengan cara tragis.
Apakah untuk memperoleh cinta lagi, cinta yang ekspresif harus dengan cara yang ekspresif ekstrem juga? Mungkin ya, paling tidak seperti wanita ini melakoninya. Mungkin. Ada yang mau mencoba??
No comments:
Post a Comment