Thursday, November 09, 2006

KORBAN SMACK DOWN


Seorang anak SD, Irfan (12 thn), hari kemarin dirawat di ICU (intensice care unit) lantaran penurunan kesadaran akibat trauma tumpul kepala. Apa pasal?
Ternyata dia jadi korban smack down teman maennya.

Smack down tau kan?? Itu loh tayangan TV (eh video game dan VCD juga ada ding) yang berupa pertarungan pegulat yang membolehkan pake benda apa saja untuk memukul dan merobohkan lawan. Tayangan yang sangat aktraktif dan menarik bagi pecinta kekerasan. Hueekk.

Nah ceritanya, Si Irfan dan temannya ini pengen niru dan maen smekdon2an saat jam istirahat sekolah. Saat Irfan lengah, temannya menyergap dan membanting Irfan. Sialnya kepala Irfan membentur tembok. Jadilah Si Irfan KO hingga akhirnya dikirim ke ICU.

Untungnya, setelah di CT Scan kepala tidak ditemukan adanya perdarahan otak. Si Irfan pun hari ini sudah mulai sadar dan bisa bercerita. Alhamdulillah.
Semoga dia cepat pulih, bisa sekolah lagi, bisa maen smekdon lagi. Hehehe..
Ini peringatan buat kita, adek2, kakak2, om2, tante2, kakek, nenek tetangga dan para orang tua sekalian agar tetap bisa mengawasi, menjaga anak kita dari tayangan kekerasan media. Kata Bang Napi, waspadalah…WASPADALAH!!!.

5 comments:

Anonymous said...

hehehe.. jaman saya dulu bukan smackdown namanya, masih WCW, itu juga yang bisa nonton cuma yang punya parabola jadi ya jarang yang main smekdon ^^

Asta Qauliyah said...

Assalamu alaikum...Agatu kareba, dok?

Anonymous said...

iyah nih, tontonan yang seharusnya bukan untuk anak kecil mala banyak ditonton anak usia belum 18. contohnya adik n sepupu AMma. mereka kadang main smack down gitu mencontoh yang di tipi, sampai hapal nama-nama yang ikut. gile beneerr deh..

Anonymous said...

astagfirullah... gila ya semuanya.
ya tontonan, ya anak2nya, ya semuanyalah...

heran deh lativi (atu tipi lain) masih nyiarin yang begituan... apa positipnya seeh?

*tsk tsk --> kayak orang tua. halaa*

Yaty "BundaZahra" Yasir said...

Tayangan seperti itu mestinya dikategorikan paling tidak PG (parental guidance) atau mesti ditemani ortu. Memang kita masih kurang awas mengontrol apa yang ditonton anak-anak kita... apalagi saya lihat stasiun tv kadang asal main putar saja tanpa melihat waktu (mis. kadang tayangan untuk dewasa diputar pada saat anak-anak blum waktunya tidur, dsb). Jadi ingat sama ponakan temanku yang main semprot parfum tantenya ke mulut setelah habis nonton iklan penyemprot "penyegar nafas". Untungnya langsung ketahuan dan langsung dikasih minum air kelapa ijo sampe' si anak kembung kebanyakan minum air kelapa, hehehehe