Tuesday, July 22, 2008

UNIT COST + ISO + COMDEV = PUYENG

Apa jadinya bila satu otak tua dipaksa mikir hitungan rumit, administrasi njelimet, dan ngasuh kader posyandu disela-sela keluhan sakit pasien. Pusiiinggg...
Sehari misalnya mesti lari-lari ikut meeting sana, meeting sini. gak tuntas dan gak fokus. Mana waktunya mepet mepet pula. Ampuunn.

Depresi rasanya. Otak lelah, badan lemes, temperamental, liur netes, suka menggonggong, (hehehe.. 2 yg terakhir itu gak ding. Itu sih rabies).

Liat blog aja malas, apalagi ngisi. Tapi siapa tau kalo dipaksa nulis, bisa lebih baik.
Tapi kayaknya perlu istirohat jiwa raga nih. Ketik C spasi D, Cape deh say..

Thursday, July 17, 2008

WEDDAY DI D'GRILL

15 Juli, ini tanggal dan bulan penting bagi kami, saya dan istri. Di tanggal itu kami dipersatukan secara de jure dan de facto sebagai suami istri.

Dan untuk itu, atas nama romantisme cinta, kami hendak merayakannya dengan A romantic dinner di sebuah tempat pilihan yang juga kami anggap cukup mengapresiasi keromantisan tersebut. Namun poin yang paling penting bahwa tempat tersebut juga harus sesuai dengan bujet kantong kami. (hehehe..). Dan kami memutuskan di D'Grill; steaks and ribs saja.

Sebetulnya bukan kami, tapi saya berkompromi saja maunya istri. Toleransi. Istri saya memang sukanya western food, kalo perut saya lebih nyaman dengan menu tradisional semacam pallumara, coto, sop saudara dll. Saya tidak harus minder dan marah lantaran selera saya ini diolok-olok katro, wong deso dan selera kampung oleh istri saya. Toh saya sangat paham itu hanya olokan canda. Inilah indahnya pernikahan. Kompromi dan toleransi demi kebersamaan akan mengikis ego individualistik yang mungkin dulu ada waktu melajang dulu.

Kenapa di D'Grill? Karena kami punya kartu mandiri. Lho, maksudnya? Krn dengan kartu mandiri itu, kami hanya bayar setengah harga apapun yang kami makan. 50% diskon. Kata-kata diskon itu terasa sangat merdu bagi kami.

Dan di D'Grill, kami berdua saja bagai dua kekasih yang lagi pacaran. 2 anak kami, Lia dan Ang, kami titipkan sama kakek neneknya. Kami cukup kasi alasan, Lia dan Ang kangen sama kakek dan neneknya. xixixi...

Di malam itu, kami introspeksi. Saya harus menyebut 5 hal yang paling saya tidak sukai dan 5 hal lain yang saya sukai pada diri istri saya. Sebaliknya juga begitu. Harapannya yang menjengkelkan itu dihilangkan dan yang disenangi itu bertambah. Terakhir kami mengungkap harapan masa depan menjadi semacam konsensus, road map menuju keluarga yang langgeng dan saling menyayangi.

Thank's My Love. Love U So Much.
Mmmuuaaacchh.

Thursday, July 10, 2008

NONTON TARUNG DERAJAT, KETEMU PENCIPTANYA

Ini namanya modal seiprit dapatnya segajah.. (hehehe.. mirip iklan operator telepon saja). Gimana enggak. Bayangin aja. Nonton final tarung derajat, masuknya arenanya tidak bayar, parker gratis pula. Sudah itu petarung Kaltim dapat emas (hehe.. sdh terbayang 150 juta itu). Eh. Tak dinyana ketemu langsung sama AA.Boxer alias Hj. Achmad Derajat, sosok yang diakui sebagai pencipta olahraga tarung asli Indonesia itu.

Surprised banget. Orangnya sangat jauh dari yang saya bayangkan. Dalam bayangan saya, Sang Guru (julukannya) itu orangnya cool, berwibawa dengan sikap tenang yang sangat menggetarkan seperti kebanyakan Suhu di film dan komik. Tapi Sang Guru yang ini orangnya malah fungky abis. Dengan postur –sangat- kekar di badan setinggi 155-an, kaos oblong hitam ketat bertuliskan AA Boxer di dada dan Sang Guru di Punggung, leher dan lengan berkilau terbelit emas sebesarnya tali jemuran. Lengan penuh tattoo, celana jeans ketat dengan kaki bersepatu boot. Sangat gaul dan trendi. Sosok yang sangat dihormati para petarung aliran Tarung Derajat ini kelihatan lebih mirip rapper kondang semacam 50 cent, dibanding guru besar padepokan bela diri. Inilah uniknya.

Oia, melihat gaya bertarung dan seni gerak saya membayangkan tarung derajat ini mirip perpaduan antara taekwondo dengan thai boxing. Terus ciri khasnya apa ya?

Mottonya sangat menarik; Aku ramah bukan berarti takut, aku tunduk bukan berarti takluk.

Apapun itu. Selamat buat AA Boxer atas diterimanya Tarung Derajat sebagai olahraga bela diri yang resmi dipertandingkan di Indonesia. Majulah olahraga Indonesia.

Monday, July 07, 2008

PON XVII KALTIM; Kita Semua Satu!

PONnya sendiri 'cuman' setengah bulan. Sibuk-sibuknya bisa 2 bulanan. Ngomong-ngomong, kok namanya masih Pekan Olahraga ya padahal pelaksanaanya bisa 2, 3 atau bahkan 4 pekan. Kenapa misalnya bukan BON aka Bulan Olahraga Nasional. hehehe..

Oia, sebagai bagian dari propinsi penyelenggara, Balikpapan tidak mau ketinggalan dong dalam memeriahkan PON. Maka di jalan-jalan protokol umbul-umbul dan spanduk dipasang menjelaskan eksistensi dukungan akan PON. Venue-venue dikebut bikinnya, yang sudah ada dipercantik biar memenuhi standar.
Dari 43 cabang olahraga yang dipertandingan, sekitar 12 diantaranya dilombakan di Balikpapan. Dan yang paling dekat dari tempat kerja adalah TARUNG DERAJAT di Gedung Banua Patra. Cuman 100-an meter.
Yang sempat melintas dipikiran, tujuan PON kan sejatinya untuk menasionalkan atlet 'asli' daerah. Realitanya banyak atlet justru berjuang bagi daerah yang membayarnya, bukan daerah asalnya. Mungkin terbalik, gini, realitanya banyak daerah propinsi yang menyewa atlit dari luar daerahnya untuk memperkuat tim PON propinsi. Motivasinya? entah. Demi gengsi daerah, demi medali atau demi kian...
Apa kata dunia kalo begini jadi budaya.

Tapi tak pedulilah. Yang penting nonton aja. Lagian sayang banget juga kalo dilewatkan. 4 tahun sekali, man. Sekalian penasaran mau tau, siapa atlet Kaltim yang bakal meraih 150 juta bonus medali emas itu. Jumlah yang menggiurkan. Duit semua itu.

Yang bukan atlit, ya jadi penggembira saja. Paling tidak gak ada salahnya kalo berburu baju kaos dan souvenirnya saja. Unik dan menarik. Hitung-hitung paket Limited Edition.

Friday, July 04, 2008

RE-CONNECT OLD FRENS

Makasih Yahoo Messenger, makasih teknologi internet. Hampir tiga tahunan saya meninggalkan dunia ngobrol di internet. seumur dengan pindah tugasnya saya dari rig ditengah laut ke rumah sakit di darat. Ceting sdh sangat jarang saya lakukan. ]

Masalahnya di kesibukan rutinitas 30% dicampur koneksi internet yang mesti nyari dengan sepenuh hati 10% dan dipergaruhi faktor malas 60%. Komplit sudah.

Hingga 2 hari kemarin, saya coba muncul lagi. Iseng saja sebenarnya. Eh., tak disangka tak dinyana. Satu-satu teman lama menyapa. aduuuhhh... senangnya hati ini.

Meski ngobrolnya tidak lama dan diselingi acara lari-lari krn ada pasien yang harus dilayani, tapi paling tidak ternyata efek spiritnya terasa. Pengen.. dan pengen lagi.

Thanks to pak Tian Arief, Liza (ehm..), Qimi cool, Andries selangbersi (hai fren).... siapa nyusul???

Tuesday, July 01, 2008

WHAT A MESSY NIGHT!!!

Entah mimpi apa hari ini padahal saya belum ada tidur sejak kemarin.
Jaga malam terakhir emergensi di bulan 6 masuk awal bulan 7 malah disuguhi korban kecelakaan massal. 5 orang karyawan petrosea dalam 1 mobil mengalami kecelakaan lantaran menghindari mobil logging (pengangkut kayu) di wilayan Penajam.

Untungnya semua korban masih sadar penuh. Lukanya sih bervariasi dan tidak semuanya patah. Yang pasti semuanya trauma psikis.

Yang sopir patah tulang hidung dan untuk sementara disarankan tidak adu hidung dulu. Juga disarankan untuk tidak ngupil demi kemaslahatan. Penumpangnya? ada yang patah lengan kanan, patah lengan kiri dan keseleo.

Meski mobil hancur, ternyata tidak parahnya korban lantaran semuanya memakai safety belt. Ini pelajaran safety yang baik.

Hikmahnya: Pakailah safety belt jika kamu mau kecelakaan. :)