Friday, August 21, 2009

JANGAN TAKUT SWINE FLU

Pernah dengan Swine Flu? Nama flu ini mungkin kurang familiar. Bahkan mungkin ada yang menduga ini flu jenis terbaru. Tapi bagaimana bila mendengar nama flu A(H1N1)? Masih terdengar asing? Kalau flu babi? Hampir semua pasti pernah mendengar dan sangat familiar dengan nama ini.
Padahal flu babi adalah nama lain dari Swine Flu, yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) lebih menganjurkan memakai istilah flu A(H1N1) untuk menghindari salah kaprah bahwa babi dapat menularkan penyakit ini pada manusia.

Apakah flu babi itu?
Penyakit ini merupakan penyakit menular yang menginfeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza jenis A. Penyakit ini sebenarnya umumnya menyerang ternak babi, namun kini telah mengalami perubahan dan mampu untuk menginfeksi manusia. Virus flu ini menyebabkan kesakitan yang berat pada babi tetapi angka kematiannya rendah. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.
Flu babi pertama kali diisolasi dari seekor babi yang terinfeksi pada tahun 1930 di Amerika Serikat. Lama tidak terdengar lagi kabarnya ternyata virus ini mengalami serangkaian mutasi sehingga muncul berbagai varian virus seperti H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3. Varian baru yang pertama kali menyerang manusia di Meksiko pada awal tahun 2009 dikenal dengan nama virus H1N1 yang merupakan singkatan dari dua antigen utama virus yaitu hemagglutinin tipe 1 dan neuraminidase tipe 1.
Penularan Flu Babi
Flu babi menyebar seperti halnya flu lainnya menyebar. Penyebaran virus flu dari manusia ke manusia kebanyakan melalui udara lewat batuk atau bersin orang yang menderita flu. Kadang-kadang orang lain terinfeksi melalui benda yang pernah tercemari vrus flu dan kemudian menyentuh mulut dan hidung. Namun virus flu babi tidak menyebar lewat makanan, termasuk dengan mengkonsumsi babi dan produk dari babi sepanjang makanan tersebut diolah secara layak dan dimasak matang.
Gejala Flu Babi
Masa penyebaran flu babi 1-7 hari dari kontak pertama hingga munculnya gejala flu. Pada anak-anak malah bisa lebih panjang waktunya. Gejala utama flu babi mirip dengan gejala influenza pada umumnya seperti : demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, lesu, nyeri otot dan persendian, serta sakit kepala. Beberapa penderita bahkan dapat mengalami mual, muntah dan diare.
Bila daya tahan tubuh menurun, penyakit ini dapat jatuh ke arah yang lebih buruk sehingga pasien mengalami kesulitan untuk bernafas dan memerlukan alat bantu nafas. Bila ada bakteri yang ikut menginfeksi paru paru maka pasien dapat mengalami radang paru paru bahkan bisa menyebabkan kematian. Meskipun angka statistik kematian akibat swine flu termasuk kecil, hanya berkisar 0,5%. Jauh lebih kecil dibanding flu burung yang angka kematiannya mencapai 80%.
Mendiagnosa flu babi
Diagnosa flu babi ditegakkan berdasarkan gejala klinis pasien dan riwayat kontak dengan mereka yang memiliki gejala seperti diatas. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan lendir atau dahak yang berasal dari tenggorokan pasien. Pemeriksaan ini gunanya untuk membedakan apakah virus yang menginfeksi penderita tersebut termasuk virus tipe A atau B. Bila ternyata hasilnya adalah virus tipe B maka dapat dipastikan bahwa pasien tersebut bukan terinfeksi flu babi. Namun bila ternyata hasilnya adalah virus tipe A maka ada kemungkinan penderita tersebut menderita flu babi atau terinfeksi virus H1N1. Sampel ini selanjutnya dikirim ke laboratorium yang lebih lengkap untuk memastikan adanya antigen virus flu babi sehingga diagnosa flu babi dapat ditegakan dengan pasti.
Bagaimana mengobati flu babi?
Meskipun telah lama ditemukan vaksin untuk mencegah penularan virus influenza, namun vaksin untuk virus flu babi (H1N1) sampai saat ini belum ada. Saat ini beberapa laboratorium pemerintah yang dibiayai oleh WHO sedang mengembangkan penelitian untuk menemukan vaksin virus flu babi.
Dua obat anti virus yang dipercaya mampu mencegah bertambah parahnya flu babi adalah zanamivir (Relenza) dan oseltamivir (Tamiflu). Penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan karena ditakutkan akan terjadi resistensi virus terhadap kedua obat tersebut. Obat ini juga tidak direkomendasikan untuk gejala flu yang telah muncul lebih dari 48 jam. Pada keadaan yang berat, pasien mungkin membutuhkan penanganan intensif lebih lanjut di rumah sakit.
Mencegah penularan flu babi
Ada beberapa tindakan yang dianjurkan dan cukup efektif untuk mencegah kita tertular flu babi, yaitu:
1. Jaga kesehatan, cukup istirahat, olahraga, mengendalikan stress, cukup minum dan makan makanan bergizi.
2.Tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin. Kemudian buang tisu itu ke kotak sampah.
3.Sering-seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih dan sabun, terutama setelah Anda batuk atau bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga efektif digunakan.
4.Jangan menyentuh mulut, hidung atau mulut Anda dengan tangan.
5.Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu. Sebab influenza umumnya menyebar lewat orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.
6.Jika Anda sakit flu, Anda disarankan untuk tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat di rumah.
Di Amerika dan Meksiko malah menganjurkan masyarakat untuk senantiasa memakai masker bila di luar rumah.Jadi dengan memahami flu babi, maka tidak perlu takut berlebihan akan flu ini. Waspada perlu, takut jangan.