Thursday, July 17, 2008

WEDDAY DI D'GRILL

15 Juli, ini tanggal dan bulan penting bagi kami, saya dan istri. Di tanggal itu kami dipersatukan secara de jure dan de facto sebagai suami istri.

Dan untuk itu, atas nama romantisme cinta, kami hendak merayakannya dengan A romantic dinner di sebuah tempat pilihan yang juga kami anggap cukup mengapresiasi keromantisan tersebut. Namun poin yang paling penting bahwa tempat tersebut juga harus sesuai dengan bujet kantong kami. (hehehe..). Dan kami memutuskan di D'Grill; steaks and ribs saja.

Sebetulnya bukan kami, tapi saya berkompromi saja maunya istri. Toleransi. Istri saya memang sukanya western food, kalo perut saya lebih nyaman dengan menu tradisional semacam pallumara, coto, sop saudara dll. Saya tidak harus minder dan marah lantaran selera saya ini diolok-olok katro, wong deso dan selera kampung oleh istri saya. Toh saya sangat paham itu hanya olokan canda. Inilah indahnya pernikahan. Kompromi dan toleransi demi kebersamaan akan mengikis ego individualistik yang mungkin dulu ada waktu melajang dulu.

Kenapa di D'Grill? Karena kami punya kartu mandiri. Lho, maksudnya? Krn dengan kartu mandiri itu, kami hanya bayar setengah harga apapun yang kami makan. 50% diskon. Kata-kata diskon itu terasa sangat merdu bagi kami.

Dan di D'Grill, kami berdua saja bagai dua kekasih yang lagi pacaran. 2 anak kami, Lia dan Ang, kami titipkan sama kakek neneknya. Kami cukup kasi alasan, Lia dan Ang kangen sama kakek dan neneknya. xixixi...

Di malam itu, kami introspeksi. Saya harus menyebut 5 hal yang paling saya tidak sukai dan 5 hal lain yang saya sukai pada diri istri saya. Sebaliknya juga begitu. Harapannya yang menjengkelkan itu dihilangkan dan yang disenangi itu bertambah. Terakhir kami mengungkap harapan masa depan menjadi semacam konsensus, road map menuju keluarga yang langgeng dan saling menyayangi.

Thank's My Love. Love U So Much.
Mmmuuaaacchh.

2 comments:

Anonymous said...

wah...aku kok tidak diundang...minimal jadi juru parkir n security....

Anonymous said...

weleh..qim..qim. Anak aja dititip sama neneknya, apalagi ngajak keluarja jauh. hehehe..