Saturday, September 20, 2008

RENTA, RINGKIH DAN TERSIAKAN

Menjadi tua itu takdir. Namun bila menjadi tua yang ringkih, penyakitan dan tersiakan mungkin itulah karma atau malah inilah hukuman. Lebih dari sekadar takdir.

Di UGD kami, ada seorang pasien tua langganan. Datangnya hampir tiap hari. Sendirian dan jarang mandi. Ke RS biasanya diantar sekuriti. Keluhannya sama; merasa sesak. Terapi yang dimintanya pun cuma satu: Pasang O2 di hidung. Bila selang O2 sudah nempel dihidung, maka si kakek pun tertidur dengan tenang. Pulangnya kemudian minta ongkos dan diantar oleh sekuriti.

Sisa kakek punya anak dan cucu. Namun tidak satupun yang mau mengurusnya. Konon karena waktu mudanya, waktu masih kerjanya dulu, si kakek ini sangat 'keras' sama anak-anaknya. Sisa kekerasan watak dan temperamental itu masih nampak pada diri si kakek sampai sekarang. Mungkin karena itu, anaknya tega meninggalkan si kakek menjalani hidup tuanya sendirian. Kisah ironik nan tragis.
Sy kadang berharap untuk hidup tidak usah terlalu lama, tidak usah sampai menjadi tua renta yang ringkih.

2 comments:

MG-DK said...

Minal aidin wal faizin, maaf lahir dan bathin ya...

Anonymous said...

Do'anya kalau berumur panjang ya, tetap dalam cinta sesamanya dan berfaedah hidupnya dalam kerangka ibadah kepadaNya.