Dalam seminggu 2 warga RSPB meninggal. Usia masih relatif muda, masih kepala 3. Paginya masih sempat bertegur sapa, malamnya sudah masuk ICU lantaran penurunan kesadaran. Begitu tragis. Begitu dramatis lakon hidup.Yang satu, cedera kepala akibat terjatuh dari motor lantaran lehernya terjerat kabel TV kabel yang menjuntai ke jalan. Satunya lagi stroke.
Satu meninggal hari senin, satunya menyusul hari kamis.
Tinggallah kenangan dalam benak sahabat, sedih yang menyayat di sanubari keluarga dan anak-anak. Sebongkah batu serasa masih menghimpit dada. Menyesakkan.
hhhhhh.....
SELAMAT JALAN SAHABAT.
Kami pasti akan menyusul suatu saat nanti.
Entah kapan.
3 comments:
saya tertarik dengan kata ventilasi. yang anda gambarkan sebagai pembuka dari head line semua berita yang anda sajikan ke dalam tulisan anda. kalau kita artikan secara sederhana ventilasi adalah tempat sirkulasi udara, agar bisa keluar masuk biasanya ia terletak di atas jendela.
pemahaman saya adalah hidup seakan berubah-ubah tidak menentu sesuai dengan kepribadian masing-masing.
tapi bagaimana kita memaknai hidup dengan bijak sesuai dgn peran yang kita mainkan.
begitu juga alam pancaroba pergantian musim yang tidak menentu membuat sebagian orang harus siap-siap untuk itu. banjir, tanah longsor, angin, hujan, bahkan di bandung sempat ada salju. ini adalah satu bentuk fenomena besar yang manusia sendiri menjadi tokoh utamanya tapi ia jugalah yang merasakan dampaknya kelak, itulah ventilasi buka mata ini nyata ada di sekitar kita.
wassalam
Hidup dan mati memang misteri. Mengingat kematian akan membuat kita lebih dapat memaknai kehidupan dan mengisinya sebaik-baiknya. Kejadian nyata yang terpampang di depan kita lebih ampuh dari 1000 wejangan. Smoga kita menjadi insan yang mampu bercermin dan mengambil hikmah dari setiap kejadian di sekitar kita. Salam Kenal
rahasia Ilahi....kapan pun semua bisa...rahasia yg takkan terungkap oleh manusia..tabir.....apa ya persiapan kita???
Post a Comment