Saturday, November 19, 2011

GARUDA MUDA TERBANGLAH, GARUDA TUA ISTIRAHAT DULU


Sama-sama tim nasional. Beda generasi, beda prestasi, beda ajang pertarungan.
Garuda tua alias timnas senior diisi oleh pemain-pemain top, pemain kawakan yang kaya pengalaman, usianya rata-rata lebih 30 tahun, pelatihnya turunan bangsa penjajah yang beriniasial WR, bertarung di kancah pra piala dunia. Prestasi?? Cukup sampai di putaran ke 3 asia,tidak pernah menang, kalah melulu, bahkan di GBK dan di TV jutaan penduduk Indonesia. Namun kata ketua PSSI, Johar Arifin yang professor itu, timnas senior ini sudah berprestasi luar biasa. Preetttt!!! Jika kalah melulu dan nilainya telor besar dapat pujian setinggi langit-langit, gimana kalau lolos mewakili asia ke piala dunia, pasti lebih dipuji setinggi langit ke tujuh dan disebut prestasi yang luar angkasa!!! Preettt.
180 derajat dengan garuda muda alias timnas U-23. Diisi oleh pemain-pemain berusia kurang dari 23 tahun dari berbagai klub di tanah air, pelatihnya turunan enlander yang berinisial RD, bertarung di skop yang lebih kecil Sea games. Prestasi , wow.. silau men. Banyakan menangnya. Sudah masuk semifinal, semoga terus berlanjut ke final dan juara 1, de champione.. horeee.. Namun prof Johar belum mengeluarkan satu pujian pun pada anak-anak muda yanhg luar biasa ini.
Ah.. ndak apa-apalah. Yang menarik, ternyata untuk menjamu David Beckham dkk dari LA Galaxy tanggal 30 nov nanti, Indonesia lebih mengandalkan garuda muda meski ditambah sedikit dari seniornya. Takut tambah malu ya pak…
Apapun kisruh dan carut marutnya sepakbola di tanah air, sebenarnya banyak pemain-pamain muda berbakat dan bisa bermain bola yang mencengangkan dan membanggakan. Cuman belum dapat kesempatan dan dilihat dari kaca mata PSSI. Justru ironisnya, mereka justru dilihat oleh orang luar Indonesia. Arthur Irawan yang direkrut Espanyol, dua anak muda Penajam yang dapat gelar pemain terbaik di Milan Champ (usianya belum 15 tahun), dan entah siapa lagi.
Jangan sampai kita hanya meratap lantas menyesali kenapa mereka yang berbakat itu memilih bermain di luar negeri atau bahkan memilih membela Negara lain, sementara PSSI belum optimal member mereka kesempatan. Seperti kata Titus Bonai, Striker garuda muda dari Papua, “kami hanya ingin dimengerti dan diberi kesempatan”.

No comments: