Sunday, January 05, 2014

TERORIS, PAHLAWAN DAN LEBAY-ISME

kabar terbaru, 6 terduga teroris ditembak mati densos 88 di malam tahun baru 2014 di ciputat. puluhan senjata, ratusan amunisi, belasan bom jenis high explosive siap ledak ditemukan di rumah peneror. lebih 30 vihara, gereja, monas, kantor dubes AS, hingga candi borobudur ada didaftar target peledakan.
 Bayangkan, jika malam tahun baru lalu teroris ini tidak terdeteksi dan peledakan itu terjadi, bayangkan berapa jiwa yang mati tanpa tahu kenapa ada org yang memilih menjadi raja tega? Belasan atau mungkin ratusan orang akan terluka dan tewas. Ada anak-anak, orang tua, islam, non islam, orang baik-baik, copet dan sebagainya.
Lantas ketika teroris itu mati, pekikan takbir menggelegar menyambut mayatnya. Orasi provokasi jihad mengiringi penguburannya. Dan ratusan pengantar merasa merekalah para pahlawan. Apa karena mereka tewas diterjang peluru densus yang mereka anggap alat dari kafirun? ah, sungguh tidak masuk akal. inikah gejala sakit jiwa no 23?
Seandainya bom itu meledak dan menewaskan keluarga, anak cucu mereka, apakah mereka tetap lantang bertakbir dan memuja teroris itu sebagai pahlawan jihad? ah.. lebay banget.
Buat para teroris atau calon teroris, saya usul nih. kalau Israel terlalu jauh untuk dipakai ladang jihad, bagaimana kalau para koruptor, keluarganya, rumahnya yang dijadikan medan jihad? Daripada merampok bank atau toko emas, (mungkin) mending merampok koruptor, harta bandar narkoba, germo, artis porno dan mafia judi.
Bagaimana? ini mungkin bisa menjadi lahan jihad yang lebih bermakna dan berguna bagi kebaikan bangsa dan negaea sekaligus meringankan tugas kepolisian dan KPK. Selamat berjuang.

No comments: