Monday, March 27, 2006

SEMINGGU DI PELANGI CHARLIE

Bayangkan kombinasinya. Teman sakit, giliran tugasnya tiba, tidak ada pengganti, tersisa diriku. Ya, terima tugas dadakan deh.
Maka di subuh yang dingin, dengan semangat mau tak mau harus mau alias pasrah, saya berangkat ke pilot jetty Chevron. Jadwal pemberangkatan rutin ke Pelangi Charlie memang subuh. Jam 05.45 waktu Balikpapan. Beruntung saya masih terangkut, meski sebagai penumpang terakhir. uupss.

6 jam di atas boat Pelican Vision, mengarung samudera, membelah ombak coba dinikmati sambil mencoba membalas tidur yang terputus tadi subuh. Sebenarnya, transportasi ke Pelangi Charlie bisa ditempuh dengan bus 6 jam ke Bontang, baru lanjut boat 30 menit ke barge. Namun itu tidak efektif dan efisien. Bisa juga lewat udara dengan helikopter sekitar 45 menit. Tapi itu juga tidak reguler dan biayanya cukup mahal. Maka sebagai profit company, maka sesuai teori ekonomi, dipilihlah boat yang bisa ngankut penumpang banyak dengan biaya yang lebih murah.

Meski begitu soal kenyamanan di perjalanan, boat pelican vision termasuk nyaman. Mungkin tergolong mini cruiser (kapal mewah mini). Pelayan yang ramah, makanan yang melebihi standar warteg, pemutaran film, mini coffe corner (gratis), dan ruangan ber-ac. Adem.

Hingga akhirnya sampai juga kita di Pelangi Charlie. Pelangi Charlie adalah sebuah barge. Tepatnya jenis crane barge yang saat ini melayani konstruksi sumur minyak Chevron Texaco (dulu Unocal Indonesia) di wilayah Bontang, Kalimantan Timur. Sumur minyak yang digarap itu punya konstruksi eksplorasi bernama Melahin Platform.

Ingatanku berputar kembali. Setelah sekian lama tidak melaut, tidak melihat pria berotot bemain lumpur dengan keringat yang membasahi 'cover-all'. Kini terpampang lagi. 24 jam deru mesin, besi beradu, teriakan pekerja terus bergema. Shift kerja di laut adalah 12 jam. Sungguh berat. Makanya jumlah kalori dalam makanan mereka juga harus cukup. Sekitar 3000 kilokalori. Cukup untuk menggendutkan pekerja yang kurang pake otot seperti saya. Sangat cukup untuk meningkatkan kolesterol dan asam urat juga.

Ada yang membuat saya sedikit tersiksa. Setiap subuh, jam 5.30 harus hadir di safety meeting. Melaporkan kegiatan seharian kemarin dan rencana kegiatan hari ini. Berat, melawan kantuk dan hawa dingin. Makanya selepas meeting, sekitar jam 6.15, langsung sarapan dulu, keluarkan galley permit harian (surat ijin klinik bahwa pihak katering boleh memasak dan menyiapkan makanan), baru sambung molor. 1-2 jam cukup. Terus jalan mengelilingi helidek, masuk gym, dan mandi pagi jam 9.

Meski di barge ini, sinyal hape dan telpon bebas pake. Makanan pun melimpah. Biaya hidup nihil. Namun saya masih merindukan suasana darat. Berapa hari lagi ya pulang???

No comments: